Rabu, 20 Desember 2017

Wewenang dan Tanggung Jawab

Hubungan etika bisnis dengan kajian pedesaan yang menganut etika bisnis

BAB  I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

              Etika bisnis merupakan etika terapan. Etika bisnis merupakan aplikasi pemahaman kita tentang apa yang baik dan benar untuk beragam institusi, teknologi, transaksi, aktivitas dan usaha yang kita sebut bisnis. Pembahasan tentang etika bisnis harus dimulai dengan menyediakan kerangka prinsip-prinsip dasar pemahaman tentang apa yang dimaksud dengan istilah baik dan benar, hanya dengan cara itu selanjutnya seseorang dapat membahas implikasi-implikasi terhadap dunia bisnis. Etika dan Bisnis, mendeskripsikan etika bisnis secara umum dan menjelaskan orientasi umum terhadap bisnis, dan mendeskripsikan beberapa pendekatan khusus terhadap etika bisnis, yang secara bersama-sama menyediakan dasar untuk menganalisis masalah-masalah etis dalam bisnis. Perbincangan tentang  “etika bisnis” di sebagian besar paradigma pemikiran pebisnis terasa kontradiksi interminis (bertentangan dalam dirinya sendiri), mana mungkin ada bisnis yang bersih, bukankah setiap orang yang berani memasuki wilayah bisnis berarti ia harus berani (paling tidak) “bertangan kotor”.                     
             Apalagi ada satu pandangan bahwa masalah etika bisnis seringkali muncul berkaitan dengan hidup matinya bisnis tertentu, yang apabila “beretika” maka bisnisnya terancam pailit. Disebagian masyarakat yang nir normative dan hedonistik materialistk, pandangan ini tampkanya bukan merupakan rahasia lagi karena dalam banyak hal ada konotasi yang melekat bahwa dunia bisnis dengan berbagai lingkupnya dipenuhi dengan praktik-praktik yang tidak sejalan dengan etika itu sendiri. Namun kalau bisnis punya etika,maka pertanyaan yang segera timbul adalah manakah norma-norma atau prinsip etika yang berlaku dalam kegiatan bisnis. Apakah prinsip-prinsip itu berlaku universal, terutama mengingat kenyataan mengenai bisnis global yang tidak mengenal batas-batas negara dewasa ini? Demikian pula, bagaimana caranya agar prinsip-prinsip tersebut bisa operasional dalam kegiatan bisnis? Inilah beberapa pertanyaan yang ingin kami jawab dalam bab ini. Pada akhir bab ini kami akan singgung secara sekilas apa yang dikenal sebagai stakeholder, yang dengan itu memperlihatkan relevansi sekaligus juga operasionalisasi etika bisnis, khususunya prinsip-prinsip etika bisnis, dalam kegiatan bisnis suatu perusahaan.
1.2. Rumusan Masalah
1.      Apa yang di maksud dengan Bisnis ?
2.      Bagaimana hubungan bisnis dengan etika ?
3.      Bagaimana kajian tentang pedesaan yang menganut sistem bisnis berlandaskan etika ?
1.3. Tujuan
Diharapkan setelah makalah ini, pembaca bisa mengetahui apa yang di maksud dengan bisnis, bagaimana hubungan antara bisnis yang  berlandaskan etika dan kajian pedesaan yang menganut sistem bisnis berlandaskan etika.


BAB  II
PEMBAHASAN TEORI

2.1.  Pengertian Bisnis
          Bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang  atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Secara historis kata bisnis dari bahasa Inggris “business”, dari kata dasar busy yang berarti “sibuk” dalam konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat. Dalam artian, sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan. Di dalam melakukan bisnis, kita wajib untuk memperhatikan etika agar di pandang sebagai bisnis yang baik.  Bisnis beretika adalah bisnis yang mengindahkan serangkaian nilai-nilai luhur yang bersumber dari hati nurani, empati, dan norma. Bisnis bisa disebut etis apabila dalam mengelola bisnisnya pengusaha selalu menggunakan nuraninya.
Berikut ini ada beberapa pengertian bisnis menurut para ahli :
v  Allan afuah (2004) 
Bisnis adalah suatu kegiatan usaha individu yang terorganisasi untuk menghasilkan dana menjual barang ataupun jasa agar mendapatkan keuntungan dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat dan ada di dalam industry
v  T. chwee (1990)
Bisnis merupaka suatu sistem yang memproduksi barang dan jasa untuk memuaskan kebutuhan masyarakat.
v  Grifin dan ebert
Bisnis adalah suatu organisasi yang menyediakan barang atau jasa yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan. 



2.2.      Hubungan Bisnis dengan Etika
Tujuan dari sebuah bisnis kecil adalah untuk tumbuh dan menghasilkan uang.Untuk melakukan itu, penting bahwa semua karyawan di papan dan bahwa kinerja mereka dan perilaku berkontribusi pada kesuksesan perusahaan.Perilaku karyawan, bagaimanapun, dapat dipengaruhi oleh faktor eksternal di luar bisnis.Pemilik usaha kecil perlu menyadari faktor-faktor dan untuk melihat perubahan perilaku karyawan yang dapat sinyal masalah.
A.    Budaya Organisasi
Keseluruhan budaya perusahaan dampak bagaimana karyawan melakukan diri dengan rekan kerja, pelanggan dan pemasok. Lebih dari sekedar lingkungan kerja, budaya organisasi mencakup sikap manajemen terhadap karyawan, rencana pertumbuhan perusahaan dan otonomi / pemberdayaan yang diberikan kepada karyawan. "Nada di atas" sering digunakan untuk menggambarkan budaya organisasi perusahaan. Nada positif dapat membantu karyawan menjadi lebih produktif dan bahagia. Sebuah nada negatif dapat menyebabkan ketidakpuasan karyawan, absen dan bahkan pencurian atau vandalisme.
B.     Ekonomi Lokal
Melihat seorang karyawan dari pekerjaannya dipengaruhi oleh keadaan perekonomian setempat. Jika pekerjaan yang banyak dan ekonomi booming, karyawan secara keseluruhan lebih bahagia dan perilaku mereka dan kinerja cermin itu. Di sisi lain, saat-saat yang sulit dan pengangguran yang tinggi, karyawan dapat menjadi takut dan cemas tentang memegang pekerjaan mereka.Kecemasan ini mengarah pada kinerja yang lebih rendah dan penyimpangan dalam penilaian. Dalam beberapa karyawan, bagaimanapun, rasa takut kehilangan pekerjaan dapat menjadi faktor pendorong untuk melakukan yang lebih baik.


C.     Reputasi Perusahaan dalam Komunitas
Persepsi karyawan tentang bagaimana perusahaan mereka dilihat oleh masyarakat lokal dapat mempengaruhi perilaku. Jika seorang karyawan menyadari bahwa perusahaannya dianggap curang atau murah, tindakannya mungkin juga seperti itu. Ini adalah kasus hidup sampai harapan. Namun, jika perusahaan dipandang sebagai pilar masyarakat dengan banyak goodwill, karyawan lebih cenderung untuk menunjukkan perilaku serupa karena pelanggan dan pemasok berharap bahwa dari mereka.
D.    Persaingan di Industri
Tingkat daya saing dalam suatu industri dapat berdampak etika dari kedua manajemen dan karyawan, terutama dalam situasi di mana kompensasi didasarkan pada pendapatan. Dalam lingkungan yang sangat kompetitif, perilaku etis terhadap pelanggan dan pemasok dapat menyelinap ke bawah sebagai karyawan berebut untuk membawa lebih banyak pekerjaan. Dalam industri yang stabil di mana menarik pelanggan baru tidak masalah, karyawan tidak termotivasi untuk meletakkan etika internal mereka menyisihkan untuk mengejar uang.
Contoh Kasus Etika Bisnis di pedesaan dalam Bidang Peternakan
Usaha peternakan ayam negeri atau broiler mempunyai prospek yang baik untuk dikembangkan karena tingginya permintaan masyarakat akan daging. Usaha peternakan ayam ini juga memberikan keuntungan yang tinggi dan bisa menjadi sumber pendapatan bagi peternak ayam broiler tersebut. Akan tetapi, peternak dalam menjalankan usahanya masih mengabaikan prinsip-prinsip etika bisnis.
Akhir-akhir ini usaha peternakan ayam dituding sebagai usaha yang ikut mencemari lingkungan. banyaknya peternakan ayam yang berada di lingkungan masyarakat dirasakan mulai mengganggu oleh warga terutama peternakan ayam yang lokasinya dekat dengan pemukiman penduduk. Masyarakat banyak mengeluhkan dampak buruk dari kegiatan usaha peternakan ayam karena masih banyak peternak yang mengabaikan penanganan limbah dari usahanya. Limbah peternakan yang berupa feses (kotoran ayam), dan sisa pakan serta air dari pembersihan ternak dan kandang menimbulkan pencemaran lingkungan masyarakat di sekitar lokasi peternakan tersebut. Selain itu timbulnya banyak lalat yang dikarenakan kurang bersih dan dirawatnya kandang, masyarakat takut lalat tersebut nantinya membawa penyakit. Dan satu lagi dari peternakan ayam negeri masyarakat mengkhawatirkan virus flu burung Avian Infuenza (H5N1) yang pada saat tahun 2008 lagi sedang gempar-gemparnya. Oleh karena itu, peternak ayam negeri atau broiler harus memiliki etika bisnis yang baik bukan hanya mencari keuntungan semata namun juga harus menciptakan lingkungan yang sehat di sekitar peternakan.
Dengan cara pengelolaan limbah yang baik misalkan dijadikan pupuk untuk tanaman atau untuk pakan ikan lele, menjaga kebersihan lingkungan dengan melakukan penyemprotan kandang disinfetan secara berkala agar tidak timbul banyak lalat & penyakit.
Dari contoh kasus diatas, maka dapat ditarik kesimpulan, jika saja peternakan tersebut menerapkan etika bisnis dengan baik, maka akan mendatangkan manfaat dari penerapan etika bisnis :
1)      Perusahaan mendapatkan kepercayaan dari konsumen.
2)      Perusahaan yang jujur akan menciptakan konsumen yang loyal. Bahkan konsumen akan merekomendasikan kepada orang lain untuk menggunakan produk tersebut.
3)      Citra perusahaan di mata konsumen baik.
4)      Dengan citra yang baik maka perusahaan akan lebih dikenal oleh masyarakat dan produknya pun dapat mengalami peningkatan penjualan.
5)      Karyawan akan bekerja dengan giat apabila perusahaan tersebut memiliki citra yang baik dimata perusahaan.
6)      Keuntungan perusahaan dapat di peroleh.

Aplikasi Internet untuk Bisnis

KATA PENGANTAR


Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh
Puji dan syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, bimbingan dan hidayah-Nya,sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Adapun judul dari makalah ini adalah “Aplikasi Internet Untuk Bisnis.” Di dalam makalah ini membahas mengenai Internet dan E-business,intranet dan extranet, nilai bisnis internet,organisasi virtual,E-Intermediary, dan M-Commerce dan Teknologi WAP.
Akhir kata kami ucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing mata kuliah Computer application & IT II,serta teman-teman yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Aamiin. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan dapat bermanfaat bagi kita semua . Mohon maaf apabila dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangannya,kami mohon kritik dan saran yang membangun agar penyusunan makalah di masa yang akan datang menjadi lebih baik.
                                                                                          
Wassalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh


Karawang April, 2017

                        Penyusun




DAFTAR ISI
                                                                                                   
Kata Pengantar .............................................................................................................. 1
Daftar isi ........................................................................................................................ 2

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang......................................................................................................... 3
1.2. Rumusan Masalah ................................................................................................... 3
1.3. Tujuan Masalah........................................................................................................ 3

BAB II  PEMBAHASAN
2.1. Internet dan E-Business........................................................................................... 4
2.2. Intranet dan Extranet............................................................................................... 7
2.3. Nilai Bisnis Internet................................................................................................. 8
2.4. Organisasi Virtual.................................................................................................... 8
2.5. E-Intermediary......................................................................................................... 9
2.6. M-Commerce dan Teknologi WAP ........................................................................ 10

BAB III  PENUTUP
3.1. Kesimpulan ............................................................................................................. 11
3.2. Daftar Pustaka ........................................................................................................ 11







BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Kemajuan di bidang teknologi informasi dan komunikasi menghadirkan manfaat di semua bidang kehidupan, Saat ini teknologi informasi dan komunikasi tidak dapat dipisahkan dari aktivitas umat manusia. Mereka yang bekerja dalam bidang pendidikan, pemerintahan, ekonomi bahkan dakwah sekalipun mulai bergantung pada produk-produk teknologi informasi dan komunikasi untuk mendukung  keberhasilan aktivitas yang dilakukan dalam berbagai bidang-bidang tersebut. Teknologi yang sudah sangat awam bagi kita adalah internet. melalui internet kita dapat menyerap banyak informasi dari seluruh dunia. Kita seakan-akan dibutanya keliling dunia. Informasi apapun bisa kita lacak dengan internet, karena dia tidak mengenal batas Negara, ras, kelas ekonomi, ideologi, atau faktor lainnya. Internet merupakan suatu komunitas dunia yang sangat demokratis. Pada era globalisasi seperti sekarang, penggunaan internet sudah menyerap disegala bidang kehidupan seperti sosial, ekonomi, teknik, kebudayaan, kesehatan, dan masih banyak lagi. Kebutuhan internet yang sangat penting sehingga peningkatan jumlah pemakai internet setiap tahun yang selalu meningkat di seluruh dunia.
1.2  Rumusan Masalah
1.      Bagaimana Internet dan E-business ?
2.      Bagaimana intranet dan extranet ?
3.      Bagaimana nilai bisnis internet ?
4.      Bagaimana organisasi virtual ?
5.      Bagaimana E-Intermediary ?
6.      Bagaimana M-Commerce dan Teknologi WAP ?
1.3  Tujuan Masalah
1    Untuk mengetahui Internet dan E-business
2        Untuk mengetahui intranet dan extranet
3        Untuk mengetahui nilai bisnis internet
4        Untuk mengetahui organisasi virtual
5        Untuk mengetahui E-Intermediary
6        Untuk mengetahui M-Commerce dan Teknologi WAP
7        Untuk memenuhi tugas mata kuliah Computer Application & IT II

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Internet dan E-business
Internet membawa perubahan cukup  besar terhadap bisnis dan melahirkan istilah yang disebut E-business. Kotler(2003) mendefinisikan E-business sebagai penggunaan alat dan platforum eletronik untuk melaksanakan bisnis perusahaan secara lebih jelas O’Brien (2001) mendefinisikan sebagai penggunaan teknologi-teknologi internet untuk menghubungkan dan memberdayakan proses bisnis perdagangan elektronik, dan komunikasi serta kolaborasi di dalam sebuah perusahaan dan dengan para pelanggang, pemasok, dan mitra bisnis yang lain”. Pada gambar dibawah memperlihatkan hubungan internal sebuah perusahaan dan pelanggang, pemasok,lokasi lain perusahaan, serta situs-situs web perdagangan elektronik (e-commerce) dengan menggunakan teknologi internet, internet, dan extranet untuk melaksanakan bisnis.

2.1.1   Sistem Komunikasi dan Kolaborasi
Di dalam sistem komunikasi, dan kolaborasi dengan menggunakan teknologi seperti surat  elektronik, sistem chat, dan bahkan video komprensi. Perlu diketahui :
·         Koordinasi berarti menyelaraskan setiap usaha yang dilakukan masing-masing individu   dalam suatu kelompok kerja,
·         Komunikasi berarti berbagai informasi.
·         Kolaborasi berarti bekerja sama dalam melaksanakan suatu tugas atau proyek.

2.1.2   Sistem Bisnis Internal
Sistem bisnis internal digunakan untuk melayani proses dan bisnis secara internal. Dengan menggunakan sistem seperti ini, seorang manajer yang sedang bepergian dapat mengakses basis data perusahaan yang terdapat pada server dengan mudah. Beberapa hal lain yang bisa ditangani melalui sistem bisnis internal adalah sebagai berikut :
·         Pemrosesan transaksi secara internal; misalnya pesanan penjualan dapat dimasukkan oleh pemasaran dari jarak jauh.
·         Portal perusahaan, yaitu sarana informasi berbasis web yang ditujukan secara khusus untuk pegawai perusahaan bersangkutan.
·         Pemantauan aktivitas dalam perusahaan.

·         Pengendalian proses
·         Sistem pendukung manajemen.

2.I.3 Perdagangan Elektronik

Perdagangan elektronik atau e-commerce adalah segala bentuk kegiatan pembelian dan penjualan, pemasaran produk,jasa, dan informasi yang dilakukan secara elektronis.domain e-commerce berupa B2B,B2C,C2B,dan C2C.

Business to Business (B2B)
B2B menyatakan bentuk jual-beli produk atau jasa yang melibatkan 2 atau beberapa perusahaan dan dilakukan secara elektronis. Umumnya,perusahaan-perusahaan yang terlibat adalah pemasok,distributor,pabrik,toko,dll. Kebanyakan transaksi berlangsung secara lansung antara 2 sistem.model seperti ini telah banyak diterapkan;misalnya, Wal-Mart dan para pemasoknya.
Contoh situs web yang menyelenggarakan  B2B adalah global Sources lihat gambar di bawah situs ini mempertemukan antara perusahaan pembeli dan perusahaan yang menjual produk/jasa.
Keuntungan B2B adalah seperti berikut :
1.     Mempercepat transaksi antara penjual dan pembeli
2.     Menurunkan biaya transaksi kedua belah pihak.
3.     Menciptakan pasar baru tanpa dibatasi oleh wilayah geografis
4.     Meningkatkan komunikasi dan kolaborasi antara penjual dan pembeli

Business to Consumer (B2C)          
           B2C adalah bentuk jual-beli produk yang melibatkan antara perusahaan penjual dan konsumen akhir yang dilakukan secara elektronis. Perusahaan-perusahaan terkenal yang melayani B2C antara lain adalah Dell (www.del.com), Cisco (www.cisco.com), dan amazon (www.amazon.com).



Adapun contoh untuk perusahaan-perusahaan  di indonesia dapat dilihat di tabel dibawah ini.

S                      Situs
                               Jenis  Produk
BaBarang : buku
BaBarang: komputer dan periferal
BaBarang: peralatan jaringan komputer
BaBarang: robot dan aksesoris
BaBarang: perlengkapan untuk pria/wanita

B2C banyak diminati oleh para pemakai internet karena pembelian produk dapat dilakukan dengan mudah dan cepat. Selain itu, umumnya harga produk lebih murah dan konsumen bisa mebyar dengan kartu seperti master card atau visa card.

Consumer-to Consumer (C2C)
Consumer-to Consumer (C2C) atau terkadang disebut person-to-person  (Ebert dan griffin, 2003) menyatakan model perdagangang yang terjadi antara konsumen dengan konsumen yang dilakukan secara elektronis. C2C biasa dikelola oleh pihak yang bertindak sebagai mediator. Situs seperti Ebay (www.ebay.com) menyediakan sarana yang memungkinkan orang-orang dapat menjual atau membeli barang di antara mereka sendiri. Di indonesia, kaskus (http://www.kaskus.co.id) dan toko bagus (http://www.tokobagus.com) adalah contoh C2C.
Consumer-to-Business (C2B)
Beberapa situs berinisial untuk mendukung bisnis yang berbasiskan konsumen ke pebisnis (consumer-to-business atau C2B). Sebagai contoh, seorang pembeli dapat menentukan harga barang yang akan dibeli di C2B. Konsepnya, seperti seseorang yang memasang iklan untuk mencari rumah di lokasi terentu dan harga tertentu. Pebisnis yang mengetahui permintaan tersebut dapat melayaninya . model yang lain, seseorag bisa menjual produk yang dimilikinya ke perusahaan. Alternatif lainnya, mediato sekaligus menagani transaksi penjualan dan akan membayarkannnya pada penjual setelah dipotong komisi.Seperti halnya C2C, pengelola C2B adalah mediator. Tugasnya adalah memudahkan perorangan ber-hubungan dengan pebisnis. Contoh C2B adalah fotolia (http://www.fotolia.com) . fotolia memungkin-kan siapa saja mengirimkan gambar dan mengelola pembelian gambar oleh perusahaan/perorangan yang membutuhkannya(misalnya akan digunakan untuk kepentingan ilustrasi di buku).

2.2   Intranet Dan Extranet
Intranet adalah jaringan komputer dalam sebuah perusahaan yang menggunakan teknologi internet, sehingga terbentuk lingkungan yang seperti internet tetapi bersifat privat bagi perusahaan bersangkutan. Dalam hal ini, pengaksesan informasi yang berkaitan dengan sistem basis data juga dilakukan melalui web browser; misalnya innternet explorer atau netscape navigator.Kadangkalah, internet juga dihubungkan ke jaringan internet, dengan dilengkapi firewall . firewall pada dasarnya adalah metode yang menempatkan suatu peranti-sebuah komputer atau sebuah router –dui antara jaringan dan internet untuk mengontrol dan memantau seluruh lalu lintas antara dunia luar dan jaringan lokal, dengan cara seperti ini, akses oleh seseorang dari luar perusahaan bisa ditolak, tetapi pemakai didalam perusahaan tetap bisa mengakses internet.
Extranet adalah jaringan privat yang menggunakan teknologi internet dan sisitem telekomunikasi publik untuk membentuk hubungan yang aman antara pemasok, vendor,mitra kerja, pelanggang, dan pihak bisnis lainnya dalam rangka mendukung operasi bisnis atau pengaksesan informasi bisnis. Extranet dapat di pandang sebagai sebuah intranet yang dapat di akses melalui pemakai yang berada diluar perusahaan. Dalam implementasinya, extranet dapat menggunakan hubungan internal yang aman antara kedua belah pihak yang akan berkomunikasi (melalui virtual.private,network) ataupun melalui jaringan internet yang tidak aman tetapi dilengkapi dengan enkripsi data.
Extranet dapat digunakan untuk melakukan hal-hal berikut:
·         Pertukaran data dengan volume besar menggunakan EDI (Elektronic Data Interchange)
·         Berbagai katalog produk dengan pedagang
·         Kerjasama dengan perusahaan lain dalam usaha pengembangan patungan
·         Menyediakan layanan oleh sebuah perusahaan terhadap sejumlah perusahaan dalam groupnya
·         Berbagai informasi yang ditujukan secara khusus untuk perusahaan-perusahaan mitra kerja


2.3   Nilai Bisnis Internet
Dewasa ini banyak perusahaan yang memanfaatkan situs-situs perdagangan elektronik. Berbagai alasan yang mendasari langkah tersebut adalah sebagai berikut (O’Brien,2001,hal,250).
·      Menghasilkan pendapatan baru melalui penjualan online.
·      Memperkecil biaya melalui penjualan dan dukungan pelanggan secara online
·      Menarik pelanggang baru melalui pemasaran dan iklan web dan penjualan secara online.
·      Meningkatkan loyalitas pelanggang lama melalui peningkatan layanan dan dukungan web
·      Mengembangkan pemasaran dan saluran distribusi yang baru yang berbasis web untuk    produk-produk sekarang
·      Membuat produk-produk baru agar segera bisa diakses melalui web.
·      Sebagai contoh, Gramedia (www.gramedia.co.id) mendukung pembelian buku secara online untuk meningkatkan penjualan selain melalui toko-toko konvensional.
2.4   Organisasi Virtual                                                                 
Dukungan internet untuk bisnis akhirnya melahirkan organisasi yang dikenal dengan sebutan otganisasi virtual (virtual organisation). Organisasi virtual adalah suatu jaringan organisasi yang independen yang dihubungkan melalui teknologi informasi dengan tujuan untuk mengekploitasi peluang pasar dengan berbagai keterampilan, biaya, dan akses pasar. Organisasi seperti ini biasa beroperasi berdasarkan proyek, namun ada juga yang beroperasi secara permanen. Umumnya, organisasi seperti ini memiliki sedikit sekali pegawai tetap dan fasilitas administrasi secukupnya saja. Ketika terhadap proyek baru, organisasi akan menghimpung sumberdaya dari organisasi-organisasi mitra kerjanya.
Global research consortion (GRC) Merupakan contoh organisasi virtual (Ebert dan Griffin,2003,hal,157). Perusahaan ini menawarkan layanan penelitian dan konsultasi kepada perusahaan-perusahaan yang berbisnis di asia dengan hanya memiliki pegawai tetap. Ketika ada proyek baru, organisasi ini akan melakukan sub kontrak pekerjaan ke bebrapa konsultan dan penelitian independent yang telah memiliki hubungan dengannya. Contoh lain adalah European grid infrastruktur(EGI) yang memungkingkan para periset bergabung untuk memanfaatkan sumber daya komputasi grid tanpa harus berkumpul di satu tempat .




2.5 E-INTERMEDIARY
E-commerce melahirkan pula perantara yang berbasis internet dan dikenal dengan sebutan e-intermediary. E-intermediary (Ebert dan Griffin, 2003) adalah para anggota saluran distribusi internet yang melakukan salah satu atau dua fungsi berikut:
1.Mereka mengumpulkan informasi tentang para penjual dan menyajikanya dalam bentuk yang praktis kepada para konsumen
2.Mereka membantu menyalurkan produk-produk internet ke konsumen.
Tiga macam e-intermediary yang terkenal saat ini yaitu penjual bersindikat (syndicated seller), agen pembelanjaan (shopping agent), dan makelar bisnis-ke-bisnis (business-to-business broker).
5.1.Penjual Bersindikat
Penjual bersindikat adalah sebuah situs web yang menawarkan hubungan kepada konsumen ke situs-situs web lain dan atas jasa ini web yang menghubungkan ke web lain akan mendapatkan komisi. Hubungan dibentuk melalui iklan (banner ad) yang dipampangkan dalam halaman web. Konsumen akan dihubungkan ke web bersangkutan sekiranya mengklik gambar iklan tersebut. Sebagai contoh, banyak situs yang menayangkan iklan dari toko buku online Amazon.com
5.2.Agen Pembelanjaan
Agen pembelajaan atau lebih dikenal dengan e-agent, merupakan suatu situs yang membantu para konsumen dengan memberikan kemudahan untuk mendapatkan informasi yang diperlukan konsumen dalam rangka membuat keputusan membeli.
Perantara seperti ini umumnya tidak memiliki produk sendiri yang dijual.Fokus perantara seperti ini adalah menyediakan informasi dari sejumlah situs lain yang menjual produk yang dicari oleh konsumen. Sebagai contoh adalah PriceSCAN (
http://www.pricescan.com) yang merupakan e-agent untuk mencari informasi tentang komputer dan berbagai produk lain beserta harganya, atau Travelocity (www.travelocity.com) adalah e-agent yang memungkinkan seseorang memesan tiket pesawat terbang ataupun memesan kamar hotel.

5.3 Makelar Bisnis-ke-Bisnis
Seperti halnya e-agent, makelar B2B  tidak memiliki produk sendiri untuk dijual. Makelar B2B menyediakan sarana komunikasi antar pelaku bisnis. Sebagai contoh adalah Edfex (http://www.edfex.com) yang menyediakan informasi-informasi terkini mengenai produk dan harga yang berasal dari pemasuk maupun konsumen yang lain.

2.6   M-Commerce Dan Teknologi WAP
M-commerce (mobile commerce) dikenal sebagai generasi berikutnya dari e-commerce. M-commerce adalah bentuk penjualan dan pembelian produk serta kegiatan lain yang terkait dengan pelanggan (misalnya untuk mentransfer uang) yang dilakukan melalui peranti bergerak. Dengan menggunakan peralatan ini, pemakai dapat mengakses internet tanpa memerlukan PC. Teknologi yang mendasari M-commerce adalah WAP (Wireless Application Protocol).
 WAP diperkenalkan oleh industri-industri yang tergabung dalam WAP forum untuk menghubungkan klien yang mempergunakan peranti niskabel (tanpa kabel) dengan internet. Dengan adanya WAP, Kebutuhan-kebutuhan khusus akan jaringan nirkabel yang memungkinkan pelaku komunikasi dapat bergerak bebas menjadi terpenuhi. Prinsip komunikasi WAP dapat dilhat pada gambar klien WAP berkomunikasi dengan gateway WAP dengan mengirimkan permintaan WAP dalam format WAP, Permintaan WAP tersebut kemudian ditranslasikan menjadi permintaan HTTP, yang kemudian dikirimkan ke server Web. Gateway WAP menyampaikan permintaan dari klien (permintaan WAP) dalam bentuk WML (sebagai permintaan HTTP). WML,(Wireless markup language) adalah bahasa semacam HTML. Yang lebih sederhana dan terdefinisi secara lebih baik. Aplikasi m-commerce juga sudah mulai diterapkan. Sebagai contoh, beberapa bank memungkinkan penggunaan ponsel untuk melakukan transaksi pembelian barang ataupun untuk kepentingan transfer uang.
                                                                                               




BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Internet membawa perubahan cukup besar terhadap bisnis dan melahirkan istilah yang disebut e-business. E-business mencakup tiga bagian yaitu system komunikasi dan kolaborasi,perdagangan elektronis,dan system bisnis internal.  Tiga macam E-Intermediary  yang terkenal yaitu penjual bersindikat(syndicated seller),agen pembelanjaan(shopping agent),dan makelar bisnis ke bisnis (business to business broker). M-commerce (mobile commerce) dikenal sebagai generasi berikutnya dari e-commerce. M-commerce adalah bentuk penjualan dan pembelian produk serta kegiatan lain yang terkait dengan pelanggan (misalnya untuk mentransfer uang) yang dilakukan melalui peranti bergerak. Dengan menggunakan peralatan ini, pemakai dapat mengakses internet tanpa memerlukan PC. Teknologi yang mendasari M-commerce adalah WAP (Wireless Application Protocol).

3.2 Daftar Pustaka


           *Semoga bermanfaat :)

TUGAS LAPORAN MARKETING PLANNING PENGEMBANGAN PRODUK UMKM SEMPOL AYAM ABADI

KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT. Bahwa penulis telah menyelesaikan tugas mata kuliah Marketin...