KATA
PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan
ke hadirat Allah SWT. Bahwa penulis telah menyelesaikan tugas mata kuliah
Marketing Planning dengan membahas mengenai UMKM Sempol Ayam Abadi milik Bapak
Asep.
Dalam penyusunan tugas atau
laporan ini, tidak sedikit hambatan yang kami hadapi. Namun penulis menyadari
bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan,
dorongan dan bimbingan orang tua, kerabat dan teman-teman kami, sehingga
kendala-kendala yang kami hadapi teratasi. Oleh karena itu kami mengucapkan
terima kasih kepada:
1.
Dosen
mata kuliah Marketing Planning, Bapak Asep Maulana, SE., MM. yang telah
memberikan tugas dan petunjuk, kepada kelompok kami sehingga kami termotivasi
dalam menyelesaikan tugas ini.
2.
Orang
tua, teman dan kerabat yang telah turut membantu, membimbing, dan mengatasi
berbagai kesulitan sehingga tugas ini selesai.
Semoga laporan ini dapat
bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak yang membutuhkan,
khususnya bagi kami sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai. Aamiin.
Karawang, Mei
2019
Kelompok
6
RINGKASAN
Penelitian ini adalah
tentang pengembangan produk atau inovasi produk-produk dalam menghadapi
ketatnya persaingan dalam usaha makanan. Penelitian ini mengidentifikasi proses
pengembangan produk yaitu dari pencarian ide sampai dengan tahap
komersialisasi. Teknik penelitian ini dengan pendekatan kualitatif, teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara dan
observasi secara langsung di lapangan. Teknik analisis dengan membandingkan
data hasil pengamatan dengan hasil wawancara, dan membandingkan dengan
data-data tertulis. Dalam teknik ini informasi diolah menggunakan triangulasi
dengan mengelompokkan data, lalu untuk memperdalam peneliti menggunakan
teori-teori yang membahas tentang inovasi, lalu menggabungkan semua informasi
yang ada dengan kenyataan yang ada di lapangan. Dari hasil penelitian, UKM
sempol ayam abadi ini sudah melakukan pengembangan produk dan inovasi dengan
dua cara serta menerapkan tujuh tahap pengembangan..
Kata Kunci -
Pengembangan produk, usaha makanan, tahap pengembangan produk.
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
UMKM
merupakan singkatan dari Usaha Mikro Kecil dan Menengah. UMKM merupakan bentuk
usaha yang lebih sering kita jumpai dibandingkan dengan Usaha Besar (UB). UMKM
diakui sebagai salah satu penyumbang kontribusi yang nyata bagi perekonomian
nasional Indonesia. selain itu UMKM juga disebut sebagai salah satu penopang
pertumbuhan ekonomi di Indonesia
Pada tahun
1998 Indonesia telah mengalami krisis ekonomi yang menyebabkan jatuhnya
perekonomian nasional. Banyak usaha-usaha skala besar pada berbagai sektor
termasuk industri, perdagangan, dan jasa yang mengalami stagnasi bahkan sampai
terhenti aktifitasnya. Namun, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dapat
bertahan dan menjadi pemulih perekonomian di tengah keterpurukan akibat krisis
moneter pada berbagai sektor ekonomi.
Kegiatan
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu bidang usaha yang
dapat berkembang dan konsisten dalam perekonomian nasional. UMKM menjadi wadah
yang baik bagi penciptaan lapangan pekerjaan yang produktif. UMKM merupakan
usaha yang bersifat padat karya, tidak membutuhkan persyaratan tertentu seperti
tingkat pendidikan, keahlian (keterampilan) pekerja, dan penggunaan modal usaha
relatif sedikit serta teknologi yang digunakan cenderung sederhana. UMKM masih
memegang peranan penting dalam perbaikan perekonomian Indonesia, baik ditinjau
dari segi jumlah usaha, segi penciptaan lapangan kerja, maupun dari segi
pertumbuhan ekonomi nasional yang diukur dengan Produk Domestik Bruto.
Kota
Karawang adalah sebuah kota yang terletak di Provinsi Jawa Barat, Indonesia.
Karawang memiliki luas wilayah 1.737,53 km2, dengan jumlah penduduk 2,9 juta
jiwa (sensus 2018). Karawang termasuk salah satu wilayah yang berbatasan dengan
Jakarta, serta merupakan lokasi banyak pabrik serta berbagai aktivitas industri
lainnya. Pertumbuhan ekonomi Karawang telah meningkat pesatnya pembangunan perumahan dan lonjakan
penduduk di kabupaten ini. Sesuai dengan perumbuhan ekonomi, jumlah unit usaha
UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) di Kabupaten Karawang terus meningkat, pertumbuhan
ini tak hanya disengaja oleh pelaku usaha, tetapi memang sudah menjadi
kebutuhan ekonomi masyarakat saat ini, karena tingkat pertumbuhan industri dan
serapan tenaga kerja tidak sesuai, makanya tumbuh UMKM atau usaha sektor non
formal. Namun dalam permasalahan yang seling terjadi bagi para pelaku UMKM
mereka sering tidak mengetahui cara untuk mengembangkan usaha mereka. Dengan
peranan UKM yang sangat penting, maka sebetulnya UKM merupakan sektor ekonomi
yang tidak hanya memberikan kegiatan usaha pada rakyat kecil saja, namun juga
dapat berperan sebagai alternatif pemecahan masalah sosial seperti ledakan
jumlah tenaga kerja yang terus bertambah di Karawang.
Berdasarkan
data karawangtoday.com pada tahun 2016 hingga kini jumlah usaha mikro kecil dan
menengah (UMKM) tercatat sebanyak 37 ribu lebih. UMKM tersebut bergerak dalam
berbagai bidang usaha, di antaranya perdagangan seperti kelontongan, produk
olahan pertanian, produk non pertanian dan aneka usaha. Namun, mayoritas
didominasi oleh usaha rumahan (home industry), dengan modal terbatas
Di antara
banyaknya jenis usaha UMKM, salah satu usaha yang memiliki daya tarik tinggi
adalah usaha sempolan ayam abadi milik pak asep. Alasanya adalah karena usaha
ini tidak sulit untuk dijalankan dan juga jumlah peminat dan pembelinya juga
cukup banyak. Sempolan juga masih menjadi salah satu pilihan jajanan atau
cemilan bagi masyarakat. Dalam menjalankan usaha sempolan ini juga tidak sulit,
pelaku usaha biasanya hanya perlu menjaga kualitas dan rasa sempolan untuk dapat
menarik minat pembeli dan menjaga loyalitas pelanggannya.
Usaha
Sempolan Pak Asep merupakan salah satu
usaha yang bergerak di sektor industri makanan yaitu pada sempol ayam yang
memiliki nama sempolan ayam abadi. Usaha sempol ayam ini tergolong pada usaha
berskala mikro yang masih sangat sederhana. Usaha sempol ayam ini tidak
memiliki toko sebagai tempat usahanya, dalam operasionalnya usahanya ini pak
Asep melakukan proses produksi di rumahnya dan dijual tidak jauh dari rumahnya
menggunakan grobak. Usaha sempol ayam Pak Asep
ini telah berdiri kurang lebih selama 10 tahun, tepatnya sejak tahun
2009. Namun sampai saat ini, usaha sempol ayam Pak Asep belum memiliki inovasi.
Sehingga usaha ini memerlukan pengembangan produk, pengembangan produk baru
sangat erat kaitannya dengan keberhasilan suatu perusahaan dalam usaha
meningkatkan penjualannya. Dengan melakukan pengembangan produk baru,maka
peluang perusahaan untuk mendapatkan pelanggan baru akan semakin besar. Tujuan
pengembangan produk adalah memperkuat, mengelola dan meningkatkan pangsa pasar
perusahaan atau UKM Pak Asep dengan memenuhi aspirasi serta kebutuhan konsumen.
pengembangan produk merupakan faktor
penting untuk menjadi sustainable company.
Berdasarkan
uraian latar belakang di atas, kami tertarik dan bermaksud unuk melakukan
penelitian mengenai “Strategi Pengembangan Produk UMKM Sempol Ayam Abadi milik Pak Asep”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan
uraian diatas, maka penulis membuat beberapa identifikasi masalah sebagai
berikut:
1.
UMKM
menjadi pemulih perekonomian di tengah keterpurukan akibat krisis moneter pada
berbagai sektor ekonomi.
2.
(UMKM)
merupakan salah satu bidang usaha yang dapat berkembang dan konsisten dalam
perekonomian nasional.
3.
UMKM
menjadi wadah yang baik bagi penciptaan lapangan pekerjaan yang produktif
4.
Jumlah
unit usaha UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) di Kabupaten Karawang terus
meningkat.
5.
Usaha
sempol ayam Pak Asep belum memiliki inovasi.
1.3 Tujuan Kegiatan
Adapun tujuan dari
penelitian ini adalah:.
1.
Untuk
merumuskan strategi pengembangan produk yang sesuai bagi pengembangan usaha
Sempolan Ayam Abadi milik Pak Asep.
2.
Untuk
menciptakan inovasi baru.
3.
Untuk
merumuskan strategi mempertahankan pelanggan.
BAB
II
SOLUSI
YANG DITAWARKAN/PROGRAM
2.1 Analisis Situasi
Menurut
Cravens Analisa situasi pasar persaingan adalah langkah pertama dalam merancang
strategi baru atau mengkaji strategi yang sudah ada (dalam jurnal Jurnal
Sosiohumaniora, Satria Bangsawan (2012 : 75).
Analisis
situasi merupakan tahap pengumpulan data yang ditempuh peneliti sebelum
merancang dan merencanakan program. (wikipedia : 2016).
Jadi
dapat disimpulkan bahwa analisis situasi
adalah cara, metode, langkah dan
persiapan yang dilakukan untuk memecahkan masalah yang sedang atau telah
terjadi, sebagai penghambat perkembangan dan perjalanan sebuah perusahaan dalam
mewujudkan visi, misi serta tujuannya.
Salah
satu Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang potensial dikembangkan adalah
UMKM Sempol Ayam Abadi milik Pak Asep. Hal tersebut dikarenakan sempol ayam
merupakan makanan kecil/camilan yang sangat disukai oleh masyarakat luas, mulai
dari anak-anak hingga orang dewasa tanpa memandang tingkat pendidikan dan
strata ekonomi namun UMKM Sempol Ayam Abadi milik Pak Asep belum berkembang, Salah satu faktor yang menyebabkan UMKM
Sempol Ayam Abadi milik Pak Asep tidak berkembang adalah kualitasnya rendah
yaitu daya kembang rendah, kenampakan kurang menarik konsumen, tidak mempunyai
nilai tambah (citra diri), dan kemasan yang tidak menarik konsumen Berdasarkan
observasi lapang yang dilakukan penulis, salah satu upaya untuk mengembangkan
produk Sempol Ayam Abadi milik Pak Asep dengan menambah varians baru pada
produk, menganti kemasan dengan kemasan baru, mengganti logo dan menambah akun
media sosial media sebagai media promosi.
2.2 Pengembangan Pasar
Pengembangan
pasar adalah upaya yang dilakukan ketika pasar lama sudah jenuh, stabil, maka
bisa melakukan upaya untuk membuka di pasar yang baru. (Khomah : 2016).
Pengembangan pasar merupakan sebuah usaha yang dilakukan
dalam meningkatkan penjualan dari hasil produk yang dihasilkannya. Kegiatan ini
merupakan salah satu alternatif untuk meningkatkan pertumbuhan produktifitas
perusahaan (Wikipedia : 2019).
Jadi dapat ditarik
kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan Pengembangan Pasar adalah merupakan nama kegiatan yang diberikan kepada
suatu strategi pertumbuhan, di mana unit bisnis berusaha untuk menjual
produk-produk yang telah ada di pasar-pasar yang baru.
Konsumen
dalam UMKM Sempol Ayam Abadi milik Pak Asep ini yaitu masyarakat sekitar maka
kami memberikan masukkan dan membuat akun sosial media untuk memperkenalkan produk-produk melalui media
social. Pasalnya, saai ini media social menjadi salah satu media promosi yang
paling banyak mendatangkan keuntungan. Tidak hanya sebagai alat promosi, bahkan
ada juga bisa melayani jual beli secara online. Pasang foto produk dan
tambahkan dengan keterangan sedetail mungkin. Sistem ini sangat tepat dilakukan
untuk memperkenalkan produk anda secara luas.
2.3 Penyusunan dan Penentuan Tujuan
Sasaran/STP
Segmentasi pasar
Menurut Mohamad Dimyati (2018:55) Segmentasi pasar
adalah prosesmenempatkan konsumen dalam subkelompok di pasar produk,
sehingga pembeli memiliki tanggapan yang hampir sama dengan strategi
perusahaan.
Menurut Sofjan Assauri (2015:144) Segmentasi pasar
merupakan suatustrategi pemasaran yang dilakukan dengan sadar dan sengaja untuk
membagi pasar ke dalam bagian-bagian, sebagai dasar untuk membina bagian-bagian
tertentu guna dijadikan pasar sasaran yang akan dilayani.
Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa yang dimaksud
dengan segmentasi pasar adalah mengelompokkan pasar menjadi
kelompok-kelompok yang memiliki kesamaan dalam hal kebutuhan, keinginan,
perilaku dan respon terhadap produk
Smpolan
Ayam Abadi dapat dijual pada segala daerah dan tempat dimana saja, baik dalam
ruangan maupun luar ruangan, itu dikarenakan Sempolan Ayam dapat dinikmati oleh
semua kalangan, usia, jenis kelamin, golongan dan lainnya kecuali untuk orang
sakit dan bayi. Tidak ada batasan bahwa konsumen Sempolan Ayam harus kelas
menengah bawah atau bahkan menengah atas, semua orang bisa menikmati produk
Sempolan Ayam ini.
Targeting
Menurut Mohamad
Dimyati (2018:72) Targetting adalah menetapkan target pasar untuk produk yang dihasilkan, yaitu satu atau beberapa segmen pasar
yang menjadi fokus dari kegiatan
pemasaran.
Menurut Sofjan Assauri (2015:164) Sasaran pasar adalah
suatu kelompok konsumen yang agak homogen kepada siapa perusahaan ingin melakukan pendekatan untuk dapat menurut
(appeal) dan membeli produk yangdipasarkan.
Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa yang dimaksud
dengan targeting atau pasar sasaran adalah kegiatan
dimana perusahaan menilai segmen pasar untuk diasuki dan kemudian perusahaan
dapat menemtukan lebih spesifik pasar yang akan dituju.
Target
Pasar Sempol Ayam Abadi yaitu dari konsumen rata-rata anak sekolahan, mahasiswa,
orang dewasa dan bahkan semua kalangan karena sempolan ayam ini sudah tidak
asing lagi bagi masyarakat, enak dan unik.
Positioning
Menurut
Tjiptono dan Chandra mengatakan bahwa (2012:1) positioning adalah cara produk,
merek, atau organisasi perusahaan di persepsikan secara relatif dibandingkan
dengan produk, merek atau organisasi pesaing oleh pelanggan saat ini maupun
calon pelanggan.
Definisi
Positioning menurut Philip Kotler menyatakan bahwa positioning adalah tindakan
merancang produk, dan bauran pemasaran agar dapat tercipta kesan tertentu
diingatan konsumen. (Wasana, 20013).
Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa yang dimaksud
dengan positioning adalah suatu tindakan atau
langkah-langkah yang dilakukan oleh perusahaan dalam upaya penawaran nilai
dimana dalam satu segmen tertentu konsumen mengerti dan menghargai apa yang
dilakukan suatu perusahaan dibandingkan
dengan pesaingnya.
Produk
Sempolan Ayam Abadi ini memposisikan diri sebagai camilan yang dapat diberi
inovasi. Misal seperti menambahkan sambal/saos yang lebih barvariasi yaitu
dengan membuat sambal/saos kacang untuk sempolan ayam tersebut yang berbeda
dari biasanya. Untuk menciptakan variasi unik baru lagi kita akan memproduksi
sempolan yang lebih gurih dalam artian pada sempolan ayam tersebut isinya ada
keju mozarellanya.
2.4 Perencanaan Produk (Karakteristik Produk,
Ide Produk yang Berbeda)
Menurut
Ulrich (2012) perencanaan produk adalah proses periodik yang mempertimbangkan
portofolio dari proyek pengembangan produk untuk dijalankan.
Perencanaan produk adalah proses menciptakan ide produk dan
menindaklanjuti sampai produk diperkenalkan ke pasar. Selain itu, perusahaan
harus memiliki strategi cadangan apabila produk gagal dalam pemasarannya.
(Letaschi : 2013).
Jadi
dapat ditarik kesimpulan bahwa Perencanaan produk adalah proses menciptakan ide
produk dan menindaklanjuti sampai produk diperkenalkan ke pasar. Selain itu,
perusahaan harus memiliki strategi cadangan apabila produk gagal dalam
pemasarannya. Termasuk diantaranya ekstensi produk atau perbaikan, distribusi,
perubahan harga dan promosi.
1.
Karakteristik
Produk
karakteristik
produk adalah kondisi yang berbeda dari suatu produk dibandingkan para
pesaingnya yang dapat ditawarkan kepada konsumen untuk memenuhi kebutuhan.
(Widiyatama : 2015)
Menurut
Ryerson (2012), karakteristik suatu produk merupakan modal atau atribut
penting, sejauh produk tersebut mampu memberikan keuntungan untuk memenuhi
tujuan yang lebih besar.
Jadi
dapat ditarik kesimpulan bahwa karakteristik produk adalah karakteristik produk
adalah suatu pola yang akan menentukan suatu produk layak untuk di konsumsi
atau tidak.
Produk
sempolan ayam abadi merupakan camilan yang dibuat dengan bahan daging ayam yang
dicincang atau digiling sampai lembut ditambah dengan bahan lain seperti telur
ayam, tepung terigu, tepung tapioka, ditambah bumbu. Produk sempolan ayam abadi
menggunakan kemasan yang cukup menarik dengan rasa yang berbeda dengan produk
sempolan yang lain.
2.
Ide
produk yang berbeda
Pada
dasarnya ide bisnis akan menggambarkan beberapa hal. Ide bisnis dapat
menentukan apa jenis bisnis anda, siapa target atau pasar, bagaiaman cara anda
menjual produk atau lebih dikenal dengan strategi pemasaran, dan produk yang
menjadi pilihan yaitu produk yang dirasa cocok untuk diproduksi.
Menurut
Zimmerer, ide-ide dari wirausahawan dapat menciptakan nilai potensial di pasar
sekaligus menjadi peluang usaha yang menjanjikan keuntungan. Untuk itu, perlu
dilakukan identifikasi serta evaluasi semua risiko yang mungkin timbul dari
terciptanya peluang usaha tersebut. Hal itu dapat dimulai dengan menggunakan
strategi yang proaktif guna mengurangi kemungkinan timbulnya risiko.
Penciptaan
suatu ide bisnis merupakan salah satu faktor penting dalam memulai sebuah
bisnis. Dengan telah adanya berbagai macam ide bisnis, para wirausaha dapat
mampu bersaing dengan bisnis barunya. Ide dalam konteks kewirausahaan di sini
adalah gagasan dalam menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (Putri 2012).
Sehingga dapat disimpulkan bahwa penciptaan ide bisnis merupakan penciptaan
gagasan yang menghasilkan suatu bisnis yang baru dan berbeda.
Perlu
adanya sebuah strategi untuk dapat menemukan peluang-peluang bisnis. Orang yang
memiliki kreativitas akan mencari peluang bisnis dengan strategi tertentu.
Defnisi kreativitas dalam penelitian ini adalah kemampuan untuk mengembangkan
ide-ide baru dan untuk menemukan cara-cara baru dalam melihat masalah dan
peluang (Zimmerer et.al 2008).
Produk
sempolan ayam abadi memasarkan produk melalui media social seperti facebook,
instagram dan lain sebagainya. Produk sempolan ayam abadi ini berbeda dengan
produk sempolan ayam yang lain karena sempolan ayam abadi ini menambahkan
sambal/saus kacang untuk melengkapi rasa
sempolan ayam yang lebih enak, juga dibuat dengan lebih gurih dengan isi keju
mozzarella dengan kemasan yang berbeda dari biasanya.
2.5 Perencanaan Merek (Karakteristik, Desain
Merek yang Unik)
Perencanaan
Merupakan suatu kegiatan yang dilaksanakan sebelum melakukan tindakan
penyelenggaraannya, meliputi serangkaian keputusan termasuk penentuan tujuan,
kebijaksanaan, membuat program, menentukan metode dan prosedur serta menetapkan
jadwal waktu pelaksanaan.
Menurut Sumarwan dalam Sangadji dan Sopiah (2013:322) Merek adalah
sebagai sebuah simbol dan indikator kualitas dari sebuah produk.
Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa perencanaan merek adalah proses
menciptakan ide merek, menyusun suatu konsep, membentuk
citra merek dan meningkatkan penjualan
sebuah merek
1.
Karakteristik
Merek
Karakteristik
merek memainkan peran yang vital dalam menentukan apakah pelanggan memutuskan
untuk percaya pada suatu merek. Berdasarkan pada penelitian kepercayaan
interpersonal, individu-individu yang dipercaya didasarkan pada reputation,
predictability dan competence dari individu tersebut. Dalam konteks hubungan
pelanggan-merek, kepercayaan pelanggan dibangun berdasarkan pada reputasi
merek, prediktabilitas merek, dan kompetensi merek. Penjelasan dari tiga
karakteristik merek dapat ditunjukkan sebagai berikut:
a.
Brand
Reputation
Brand reputation berkenaan dengan opini dari orang lain bahwa merek itu
baik dan dapat diandalkan (reliable). Reputasi merek dapat dikembangkan bukan
saja melalui advertising dan public relations, tapi juga dipengaruhi oleh
kualitas dan kinerja produk. Pelanggan akan mempersepsikan bahwa sebuah merek
memiliki reputasi baik, jika sebuah merek dapat memenuhi harapan mereka, maka
reputasi merek yang baik tersebut akan memperkuat kepercayaan pelanggan.
Sempolan ayam abadi memiliki reputasi yang baik di mata konsumen, karena
produk sempolan ayam abadi dibuat dengan bahan yang kualitasnya baik sehingga
konsumen percaya dengan produk tersebut.
b.
Brand
Predictability
Brand predictability berkenaan dengan kemampuan suatu kelompok untuk
memprediksi perilaku dari kelompok lain. Predictable brand adalah merek yang
memungkinkan pelanggan untuk mengharapkan bagaimana sebuah merek akan memiliki
performance pada setiap pemakaian. Predictability mungkin karena tingkat
konsistensi dari kualitas produk. Brand predictability dapat meningkatkan
keyakinan konsumen karena konsumen mengetahui bahwa tidak ada sesuatu yang
tidak diharapkan akan terjadi ketika menggunakan merek tersebut. Karena itu,
brand predictability akan meningkatkan kepercayaan terhadap merek karena
predictability menciptakan ekspektasi positif.
c.
Brand
Competence
Brand competence adalah merek yang memiliki kemampuan untuk
menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh pelanggan, dan dapat memenuhi
kebutuhannya. Kemampuan berkaitan dengan keahlian dan karakteristik yang
memungkinkan suatu kelompok memiliki pengaruh dalam suatu wilayah tertentu.
Ketika diyakini bahwa sebuah merek itu mampu untuk menyelesaikan permasalahan
dalam diri pelanggan, maka pelanggan tersebut mungkin berkeinginan untuk meyakini
merek tersebut. (Wachid Fz/dari berbagai sumber)
2.
Desain
Merek
Menurut Soekarno dan Lanawati Basuki, pengertian desain
adalah suatu pola rancangan yang menjadi dasar pembuatan suatu benda.
Menurut Sumarwan dalam Sangadji dan Sopiah (2013:322) Merek adalah
sebagai sebuah simbol dan indikator kualitas dari sebuah produk.
Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa desain merek adalah suatu pola dasar
pembuatan sebuah simbol produk yang pembeda dari produk lain.
Produk sempolan ayam abadi memiliki logo produk. Dalam logo tersebut
terdapat simbol ayam yang mengacungkan jempolo dengan harapan sempol ayam abadi
ini disukai para konsumen.
2.6 Perencanaan
Harga
Perencanaan Merupakan suatu kegiatan yang dilaksanakan sebelum melakukan
tindakan penyelenggaraannya, meliputi serangkaian keputusan termasuk penentuan
tujuan, kebijaksanaan, membuat program, menentukan metode dan prosedur serta
menetapkan jadwal waktu pelaksanaan.
Menurut Kotler dan Armstrong (2013:151) Harga adalah Sejumlah uang yang
dibebankan atas suatu barang atau jasa atau jumlah dari nilai uang yang ditukar
konsumen atas manfaat – manfaat karena memiliki atau menggunakan produk atau
jasa tersebut.
Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa
Perencanaan Harga adalah penentuan biaya yang dibebankan dari nilai uang
yang ditukar konsumen untuk memiliki produk atau jasa.
Berikut ini perkiraan harga pada UKM pak Asep:
Bahan
baku:
|
|||
Daging Ayam giling
|
17.000
|
|
|
tepung terigu
|
30.200
|
|
|
tepung tapioka
|
24500
|
|
|
Total bahan baku
|
71.700
|
||
Bahan
penolong:
|
|||
Lada
bubuk
|
5000
|
|
|
Telur
|
15.000
|
|
|
Garam
|
3.500
|
|
|
Penyedap
rasa
|
10.000
|
|
|
Cabai
|
10.500
|
|
|
Saus
|
9.000
|
|
|
Minyak
goreng
|
|
25.000
|
|
Gas
LPG
|
10.000
|
|
|
Masako
|
5.000
|
|
|
Keju
|
15.000
|
|
|
Kecap
|
5.000
|
|
|
Total Bahan Penolong
|
113000
|
||
Biaya
lain-lain
|
|||
Gelas
cup
|
16.000
|
|
|
Stiker
|
10.000
|
|
|
Total Biaya lain-lain
|
26.000
|
||
|
Total
|
|
210.700
|
Per 120 PCS
|
|
|
1404,667
|
Analisa Harga Jual Produk (HJP)
|
|||||
HJP = HPP + % Laba yang diharapkan
|
|||||
= Rp1.400.+ (45% xRp1400)
|
= Rp2,030
|
/Pcs
|
|||
= Rp 2,030
|
/Pcs
|
||||
Jadi
dapat disimpulkan harga jual sempolan keju pak asep yaitu Rp 2030 perpcs dan
akan dijual per 3 pcs dengan harga Rp 6,000,-
2.7 Perencanaan Saluran Pemasaran/Distribusi
Definisi
saluran pemasaran dari Stern dan El-Ansary (2012): Saluran pemasaran adalah
serangkaian organisasi yang saling tergantung yang terlibat dalam proses untuk
menjadikan suatu produk atau jasa siap untuk digunakan atau dikonsumsi.
Sedangkan
Philip Kotler (2014), definisi saluran pemasaran adalah sekelompok organisasi
yang saling tegantung yang membantu membuat produk atau jasa tersedia untuk
digunakan atau dikonsumsi oleh konsumen atau penggunan bisnis.
Dari
beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa saluran pemasaran adalah serangkaian organisasi yang saling
tergantung dalam rangka proses penyaluran barang dari produsen kepada konsumen.
Dalam
UMKM Sempol Ayam Abadi milik Pak Asep di harapkan nantinya akan berkembang dan
di bagi menjadi beberapa pengecer atau saluran pemasaran. Dan akan di buat
beberapa cabang di Kabupaten Karawang, agar konsumen mudah untuk membeli Sempol
Ayam Abadi milik Pak Asep ini.
2.8 Perencanaan
Penjualan Personal/Menganalisis Iklan/Sasaran Iklan
Menurut Dr. Halomoan Harahap (2012), Perencanaan menjadi penting
untuk memperoleh efisiensi dan efektivitas kegiatan. Perencanaan juga dapat
memperkirakan hasil suatu kegiatan. Khusus dalam bidang periklanan, perencanan
akan membantu mengarahkan kegiatan sehingga diperoleh efisiensi dan efektifitas
yang diharapkan. Perencanaan periklanan juga menjadi pengarah akan tindakan
yang dilakukan. Karena dalam perencanaan telah ditentukan langkah-langkah yang
dilakukan. Langkah pertama mengarahkan langkah ke dua dan seterusnya.
Perencanaan periklanan adalah bagian dari perencanaan pemasaran yang
hanya memuat informasi yang relevan untuk dijadikan bahan perik-lanan dan
promosi dari suatu produk pada priode tertentu.
Dalam perencanaan periklanan juga dikemukakan aktivitas promosi yang
lain yang penting dan relevan untuk dilakukan sehingga mendukung tujuan
pemasaran secara umum.
2.9 Perencanaan
Komunikasi Pemasaran
Menurut Kottler dan
Keller (2012: 498-501) menyatakan bahwa komunikasi pemasaran adalah sarana yang
digunakan perusahaan dalam upaya untuk menginformasikan, membujuk, dan
mengingatkan konsumen baik secara langsung maupun tidak langsung tentang produk
dan merek yang mereka jual.
Menurut Jaba Sitepu
(2017), Merencanakan komunikasi pemasaran merupakan sebuah kegiatan yang
dilakukan untuk mempelajari dan merancang serta membuat suatu panduan ataupun
acuan awal sebelum melakukan komunikasi pemasaran, untuk memberikan nilai
tambah dari sebuah barang yang di pasarkan. Dengan kata lain, apa yang kamu
rencanakan itulah yang akan menjadi informasia tau pesan yang kamu
komunikasikan dengan konsumen.
Dari beberapa
penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa komunikasi pemasaran adalah
kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh pembeli dan penjual, dan merupakan
kegiatan yang membantu dalam pengambilan keputusan di bidang pemasaran serta
mengarahkan pertukaran agar lebih memuaskan dengan cara menyadarkan semua pihak
untuk berbuat lebih baik.
Komunikasi pemasaran
yang digunakan oleh UMKM Sempol Ayam Abadi milik Pak Asep adalah komunikasi
yang di lakukan melalui media sosial. Dengan cara menginformasikan
varian-varian produk baru, diskon, menyapa pelanggan daan yang mencangkup
informasi untk pelanggan.
2.10 Pengorganisasian Pemasaran
Menurut Siagian (2014) Pengorganisasian
adalah keseluruhan pengelompokan orang-orang, alat-alat, tugas, kewenangan dan
tanggung jawab sedemikian rupa sehingga tercipta suatu organisasi yang dapat
digerakkan sebagai suatu kegiatan kesatuan yang telah ditetapkan.
Sedangkan menurut T. Hani handoko (2012)
sesuatu yang digambarkan sebagai sesuatu yang tersentralisasi dan berisi
tugas-tugas yang sangat terspesialisasikan.
Dari beberapa pengertian di atas dapat
disimpulkan bahwa pengorganisasian adalah langkah untuk merancang struktur
formal, menetapkan, menggolongkan dan mengatur bebagai macam kegiatan,
menetapkan tugas-tugas pokok, wewenang dan pendelegasian wewenang oleh pimpinan
kepada staf dalam rangka mencapai tujuan organisasi dengan efisien.
Pengorganisasian pemasaran pada UMKM
Sempol Ayam Abadi milik Pak Asep, akan di buat dalam struktur organisasi, lalu
di bagi menjadi beberapa bidang yaitu pemasaran, keuangan, pembuat Sempol Ayam,
peracik saus, dan lain sebagainya.
2.11 Evaluasi Pemasara
Menurut Suharsimi Arikunto (2014)
evaluasi program adalah aktivitas pengumpulan informasi mengenai keberjalanan
suatu pekerjaan yang kemudian dipakai dalam menetapkan alternatif yang sesuai
dalam pengambilan keputusan. Berdasarkan pengertian mengevaluasi tersebut maka
dapat diketahui bahwa fungsi pokok evaluasi adalah menyiapkan berbagai
informasi yang bermanfaat bagi pengambil keputusan dalam menetapkan kebijakan
yang berdasarkan hasil evaluasi.
Sedangkan menurut Azwar (2012) Evaluasi
adalah proses yang dilakukan secara teratur dan sistematis pada komparasi
antara standar atau kriteria yang telah ditentukan dengan hasil yang diperoleh.
Melalui hasil perbandingan tersebut kemudian disusun suatu kesimpulan dan saran
pada setiap aktivitas pada program.
Dari beberapa pengertian di atas dapat
disimpulkan bahwa evaluasi adalah proses pengecekkan aktivitas pada program
yang telah dilaksanakan dan hasil evaluasi akan dipakai dalam memproyeksikan,
mempertimbangkan, dan menjadi standar bagi keberjalanan program di masa
mendatang supaya berjalan lebih baik.
Pada UMKM Sempol Ayam Abadi milik Pak
Asep ini proses evaluasi pemasarannya akan dilakukan sebulan sekali. Untuk
mencari tahu jika ada masalah dalam pemasaran produk Sempol Ayam ini, agar
dapat cepat di selesaikan dan di cari cara untuk memperbaiki masalah tersebut sehingga
konsumen merasa puas dalam mengonsumsi Sempol Ayam Abadi milik Pak Asep ini.
BAB
III
METODE
PELAKSANAAN PROGRAM/KEGIATAN
3.1 Survei Lapangan
Menurut
Sugiyono (2013:11), pengertian metode survey adalah penelitian yang dilakukan
dengan menggunakan angket sebagai alat penelitian yang dilakukan pada populasi
besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang
diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian relatif,
distribusi, dan hubungan antar variabel, sosiologis maupun psikologis. Tujuan
penelitian survey adalah untuk memberikan gambaran secara mendetail tentang
latar belakang, sifat-sifat, serta karakter-karakter yang khas dari kasus atau
kejadian suatu hal yang bersifat umum.
Menurut
Kotler (2012), survey lapangan atau survey lokasi adalah tahapan awal yang
sangat penting dalam merencanakan suatu kegiatan perencanaan proyek dimana
dalam survey lokasi tersebut kita dapat mengetahui letak keadaan tanah dan
keadaan lingkungan tersebut sehingga
perencana dapat semaksimal mungkin untuk dapat merencanakan bangunan yang akan
didirikan di lokasi tersebut.
Berdasarkan
beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa survey lapangan adalah
tahapan awal perencanaan baik itu penempatan bahan dan pengiriman jenis bahan
banyak sedikitnya dan bahan apa saja yang di dahulukan itu tergantung dari
survey lapangan, penggunaan alat pun di hitung di dalam tahap survey lapangan.
3.2 Koordinasi dengan Masyarakat
Menurut
Handoko (2012), pengertian koordinasi ialah kegiatan yang dikerjakan oleh
banyak pihak dari satu organisasi yang sederajat dan untuk mencapai suatu
tujuan bersama dengan kesepakatan masing-masing pihak agar tidak terjadi
kesalahan dalam bekerja baik mengganggu pihak yang satu dengan pihak yang
lainnya.
Menurut
G.R. Terry (2018), koordinasi adalah suatu usaha yang sinkron dan teratur untuk
menyediakan jumlah dan waktu yang tepat, dan mengarahkan pelaksanaan untuk menghasilkan
suatu tindakan yang seragam dan harmonis pada sasaran yang telah ditentukan.
Menurut
Soerjono Soekanto (2013), masyarakat adalah proses terjadinya interaksi sosial,
suatu interaksi sosial tidak akan mungkin terjadi apabila tidak memenuhi dua syarat
yaitu interaksi sosial dan komunikasi.
Berdasarkan
beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa koordinasi dengan
masyarakat adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh suatu organisasi dengan
masyarakat untuk mencapai tujuan bersama dengan kesepakatan yang disepakati
oleh kedua belah pihak.
3.3 Sosialisasi Program
Menurut
Paul B. Horton dan Chester L. Hunt (2014), sosialisasi program merupakan suatu
proses dimana seseorang menghayati serta memahami program atau norma-norma
dalam masyarakat tempat tinggalnya sehingga akan membentuk kepribadiannya.
Menurut
Gibson (2012), kegiatan sosialisasi program atau pemasaran yang dilakukan suatu
perusahaan memiliki beberapa tujuan yang hendak dicapai, baik tujuan jangka
panjang maupun tujuan jangka pendek. Tujuan jangka pendek misalnya untuk
merebut konsumen terutama untuk produk yang baru diluncurkan. Sedangkan yang
dalam jangka panjang dilakukan untuk mempertahankan produk-produk yang sudah
ada agar tetap eksis.
Berdasarkan
beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa sosialisasi program dapat
diartikan sebagai setiap aktivitas yang ditujukan untuk memberitahukan membujuk
atau mempengaruhi masyarakat untuk tetap menggunakan produk yang dihasilkan
itu. Kemudian, dalam kaitannya dengan kegiatan sosialisasi yang dimaksud adalah
suatu proses memberitahukan dan mempengaruhi masyarakat untuk selalu
memanfaatkan produk yang ditawarkan.
3.4 Pelaksanaan Program
Menurut
Westa (2012), dalam proses pelaksanaan suatu program sesungguhnya dapat
berhasil, kurang berhasil, ataupun gagal sama sekali apabila ditinjau dari
wujud hasil yang dicapai atau out comes. Karena dalam proses tersebut turut
bermain dan terlihat berbagai unsur yang pengaruhnya bersifat mendukung maupun
menghambat pencapaian sasaran suatu program.
Menurut
Kotler (2012), pelaksanaan program adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan
oleh individu maupun kelompok berbentuk pelaksanaan kegiatan yang didukung
kebijaksanaan, prosedur, dan sumber daya dimaksudkan membawa suatu hasil untuk
mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.
Berdasarkan
beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan program adalah
aktifitas atau usaha-usaha yang dilaksanakan atau dilakukan oleh seseorang atau
kelompok dengan program yang telah disepakati bersama untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan.
3.5 Evaluasi Program
Menurut
Wirawan (2012:7), evaluasi adalah riset untuk mengumpulkan, menganalisis, dan
menyajikan informasi yang bermanfaat mengenai objek evaluasi, selanjutnya
menilainya dan membandingkannya dengan indikator evaluasi dan hasilnya
dipergunakan untuk mengambil keputusan mengenai objek evaluasi tersebut.
Menurut
Suharsimi Arikunto (1993:297), evaluasi program adalah suatu rangkaian kegiatan
yang dilakukan dengan sengaja untuk melihat tingkat keberhasilan program. Ada
beberapa pengertian tentang program sendiri. Dalam kamus (a) program adalah
rencana, (b) program adalah kegiatan yang dilakukan dengan seksama. Melakukan
evaluasi program adalah kegiatan yang dimaksudkan untuk mengetahui seberapa
tinggi tingkat keberhasilan dari kegiatan yang direncanakan.
Berdasarkan
beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa evaluasi program adalah
langkah awal pengumpulan data yang tepat agar dapat dilanjutkan dengan
pemberian tindak lanjut yang tepat pula. Evaluasi program sangat penting dan
bermanfaat terutama bagi para pengambil keputusan.
3.6 Target Luaran
Menurut Eko
Didik Widianto (2013), sasaran berisi target apa yang ingin dicapai, sedangkan
luaran adalah hasil apa yang bisa ditunjukkan, diberikan. Sasaran dan luaran
ini terukur, sehingga di akhir kegiatan, keberhasilan capaian kegiatan dapat
dimonitor dan dievaluasi.
Menurut Ali
Hasan (2013), target adalah sebagai kegiatan menentukan pasar sasaran, yaitu
tindakan memilih satu atau lebih segmen untuk dilayani.
Menurut
Lauren Kaluge (2014), luaran adalah hasil langsung atau respon partisipan
terhadap pelayanan yang diberikan dalam suatu program.
Berdasarkan
beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa target luaran adalah
sasaran apa yang ingin dicapai dari suatu produk serta hasil seperti apa yang
dapat diberikan kepada konsumen.
BAB
IV
PELAKSANAAN
PROGRAM
4.1 Survei Lapangan
Telah
kami lakukan survei lapangan menggunakan analisis swot, Bagi bisnis UKM,
manfaat analisis SWOT adalah sebagai strategi penentu masa depan
keberlangsungan bisnis UKM. Bagaimana UKM menjalankan strategi misinya
untuk mencapai tujuan. Analisis SWOT dari UKM Sempol Ayam Abadi adalah:
Strength (kekuatan)
1. Harga merakyat atau bisa dijangkau semua
kalangan.
2. Menggunakan bahan makan yang segar.
3.
Mempunyai cita rasa
makanan yang khas.
4.
Pelayanannya
sangatlah ramah terhadap pembeli
5.
Bahan baku yang tidak terlalu mahal.
Weakness (kelemahan)
1. Desain
tempat sangatlah kurang menarik.
2. Kapasitas tempat kurang memadai.
3. Pelayanannya kurang begitu cepat
4. Tidak adanya logo sebagai pembeda
5. Tidak ada sosial media sebagai media promosi
6. Tidak tahan lama
7. Produknya mudah ditiru.
8. Modal
yang terbatas
Opportunity (kesempatan)
1. Permintaan pasar yang terus menerus ada
2. Masyarakat dilingkungan sekitar yng cenderung
konsumtif
3.
Dapat Memasarkan dengan cara
online.
4.
Mengembangkan produk dengan varian rasa yang berbeda.
Threat (ancaman)
1. Harga bahan baku naik menjelang hari raya
2.
Banyak pesaing yang
lebih inofatif
3.
Persaingan pangsa pasar yang
semakin variatif.
4.2 Koordinasi
Pada
kegiatan ini kami melaksanakan kegiatan koordinasi pada minggu kedua
pelaksanaan tugas ini yaitu kami memberikan ide pengembangan produk yang
kami tawarkan disini kami jelaskan tentang produk tersebut. Produk yang akan
kami kembangkan yaitu dengan menambah menu baru dari produk sempolan
diantaranya yaitu:
1.
Sempolan
Keju Original: dengan menambahkan keju sebagai isian dari sempolan dan saus
original
2.
Sempolan Keju Saus Mayones: dengan menambahkan saus
mayones pada produk tersebut sebagai inovasi baru
Dan
dengan kesepakatan bersama kami tidak mengganti merek dari umkm tersebut namun
kami memperbarui logo
Maksud
dari tujuan kami yaitu untuk mengembangkan produk pada umkm yang dinaungi pak
asep dan pak asep sebagai pelaku usaha memberikan kesempatan kita untuk
melakukan pengembangan pada produknyaa dengan harapan dapat agar membantu umkm
terkait dan mengimplementasikan ilmu yang kami dapat selama perkuliahan
marketing planning . produk usaha dari umkm ini yaitu sempolan ayam.
4.3
Sosialisasi Produk
Sosalias
ini kami sampaikan tentang pengembangan produk, tahap-tahap pengembangan produk
analisiis SWOT yang sudah kami lakukan. Beberapa
kami
jelaskan seberapa pentingnya pengembangan produk :
Pengembangan produk dilakukan agar umkm
dapat menghasilkan produk baru
untuk memenuhi selera dan kebutuhan konsumen.
Pengembangan produk harus dilakukan sebagai kebijakan umkm dalam mengelola
produknya agar dapat mempertahankan kelangsungan hidupya dengan cara berusaha
meningkatkan atau mempertahankan laba yang didapat selama ini.
4.3.1 Strategi Pengembangan Produk
Produk Sempolan
Ayam “ABADI’ merupakan produk yang dibuat dengan komposisi baru. Dengan
melakukan pengembangan produk sempolan ayam yang sudah ada pada umumnya .
Pengembangan produk yang dilakukan meliputi penambahan saus mayones yang baru sebagai
komposisi utama dan penambahan keju
dalam sempolan ayam dimana olahan keju jenis paling lezat dan diminati
oleh masyarakat dewasa ini. Selain itu dengan dilakukan pengembangan produk
sempolan ayam dengan penambahan saus mayones dan keju diharapkan sempolan
ayam “ABADI’ dapat menjadi alternatif jajanan sehat, dimana sempolan ayam
merupakan salah satu jajanan yang diminati masyarakat.
4.3.2 Konsep
Produk
1.
Deskripsi umum produk
Produk sempolan
ayam ABADI terbuat dari tepung sagu/tapioka, ayam cincang dan telur dimana
dilakukan pembuatannya secara manual yaitu menggunakan alat sederhana seperti
wajan dan kompor. Sempol yang dibuat dari daging ayam memiliki kandungan
protein yang baik serta lemak yang tergolong rendah dan telur sebagai balutan adonan
sempolan mengandung protein yang mampu mempercepat metabolisme tubuh, telur
ayam mengandung protein, kalsium, zat besi, vitamin A, B1 dan C. Harga
dari sempolan ayam ini yaitu dari Rp 1000- Rp 3000. Alasan ayam cincang dijadikan sebagai bahan baku pembuatan
sempolan ayam karena potensi bahan baku yang banyak ditemukan di pasaran dan
mudah diperoleh. Produk sempolan ayam
ini dikemas dengan kemasan cup kecil sehingga mudah untuk dibawa dan
aman untuk produk sempolan ayam.
2.
Posisi produk di pasaran
Produk sempolan
ayam dengan saus mayones dan keju di
pasaran pada tahap pengembangan produk belum ada pesaing yang
memproduksi sempolan ayam semacam ini sehingga peluang pemasarannya banyak
dan termasuk market leader. Sehingga pada tahap perkenalan masih rendah,
dikarenakan konsumen masih perlu mengenal dan mencoba produk baru ini. Pada
tahap pertumbuhan akan meningkat dengan cepat karena produk sempolan ayam ini
lebih dikenal oleh konsumen dari segi harga, rasa, aroma, kemasan dll,
Pada tahap kedewasaan merupakan tahap puncak dimana produk mulai diminati
konsumen dan pada tahap penurunan tidak terlalu menurun secara drastis, karena
pesaing masih belum cukup banyak dan konsumen masih berminat untuk
mengkonsumsi sempolan ayam.
3.
Konsumen sasaran
Produk ini sudah tidak
asing lagi terutama dikalangan anak-anak, siswa-siswi maupun mahasiswa bahkan
sampai dewasa. Itu berarti peluang memasarkannya jauh lebih mudah
dari pada produk yang asing atau baru ditawarkan. Dengan bahan baku ayam
cincang dan saos yang bervarians dibuatlah sempolan ayam yang lezat,
kemasan/penyajian yang menarik, akan membuat konsumen mengenal dan menyukai
produk ini. Dengan memilih tempat yang sesuai yaitu strategis misalnya
disekolah, kantin, kampus, mall, pasar dll.
4.
Dukungan Alat Pengolahan
Alat yang digunakan untuk membuat sempolan ayam terdiri dari:
a. Wadah/baskom
Wadah/baskom
digunakan sebagai wadah dan bahan untuk
membuat adonan sempolan.
b. Pengaduk adonan
c. Panci
Panci digunakan
sebagai wadah untuk merebus sempolan ayam
d. Wajan dan peralatan penggorengan
e. Kompor dan tabung
Kompor
digunakan untuk memasak sempolan ayam
f.
Peralatan makan
(piring, sendok, garpu)
g.
Nampan dan loyang
h.
Serbet
5.
Keunggulan Produk
Keunggulan
produk sempolan ayam ini adalah
dapat digunakan sebagai alternatif solusi atau salah satu jajanan yang
unik dan terjangkau dikonsumsi untuk anak-anak hingga orang dewasa. Saat ini
sempolan ayam cenderung hanya diolah seperti biasa saja. Dengan hadirnya sempolan
ayam keju yang kekinian dan tambahan
saus mayones, diharapkan sempolan ayam ini dapat menjadi alternatif jajanan sehat dan digemari
oleh semua kalangan masyarakat.
Sempolan ayam ABADI
mempunyai rasa enak, tekstur yang lembut dan unik, didesain dengan kemasan yang
menarik, memiliki harga yang terjangkau dan kandungan gizi yang berasal dari bahan penyusunnya yaitu
ayam dan telur, serta untuk mendapatkan sempolan yang enak yakni
mempunyai kadar protein tinggi dan kaya
akan vitamin maka ditambahkan bahan
keju. Menurut Wikipedia keju mempunyai kandungan protein yakni 28 g dan
kandungan kalium 731 mg, kalsium 731 mg, Magnesium 26, zat besi 0,3 mg serta
vit A 517 IU,D= 13 IU,B12=0,9.
6.
Nama produk
Pada produk sempolan
ayam atau nama merk produk kami adalah “ABADI” alasan pengambilan
nama produk “ABADI” dengan harapan agar produk sempolan ayam ini
bisa terus berkembang diminati oleh konsumen
dalam jangka waktu yang panjang dan terus berinovasi mengikuti keinginan
konsumen dan perkembangan zaman sehinga sempolan ayam ini akan terus jaya dan
Abadi di dalam benak konsumen/masyarakat.
7. Desain
Produk
Produk sempol ayam “ABADI” ini merupakan inovasi produk Sempol ayam dengan saustomat dan mayones dan terdapat isian keju di dalam sempolan dengan kemasan cup dan enak untuk dikonsumsi. Untuk ukuran produk yaitu terdapat beberapa tusuk sempolan dalam 1 kemas. Untuk 1 kemas sempolan ayam “Abadi ” memiliki berat 30 gram. Gambar sempol ayam “ABADI” dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
8.
Produk
Pesaing yang Ada di Pasaran
Untuk perbandingan produk sempolan
ayam “ABADI” adalah produk pesaing sempolan ayam ting-ting. Dari
segi warna dan penyajian sempolan
ayam ting-ting warnanya lebih cerah dan
penyajian nya menarik. Untuk gerobak
atau tempat sempolan ayam ting-ting
lebih banyak cabang atau tempat
sedangkan sempolan ayam “ABADI ” baru satu gerobak. Dan untuk
kemasan sempolan ayam ting-ting menggunakan mika sedangkan
pada sempolan ayam “ABADI” memakai kemasan cup. Saat dibandingkan
dengan produk pesaing yang ada dipasaran, sempolan ayam ‘‘ABADI” masih
kalah dengan produk sempolan ayam ting-ting sehingga perlu dilakukan pengembangan produk
yang lebih jauh, namun saat dibandingkan dengan produk sempolan ayam
yang diproduksi oleh UKM sempolan ayam “ABADI” memiliki
keunggulan gizi, rasa, tekstur, dan penampilan yang lebih baik.
9.
Dokumentasi Produk
Proses pembuatan sempolan ayam “ABADI”, yaitu:
a)
Membuat adonan sempol ayam yang terdiri dari : bawang putih yang sudah di iris-iris kecil, daging ayam cincang yang sudah dihaluskan, bawang goreng yang sudah dihaluskan, telur, tepung tapioka, garam, air secukupnya dan bumbu penyedap lainnya yang sudah tercampur merata.
b)
Cuci dan Oles telapak tangan dengan minyak. Ambil adonan dan buat bentuk bulat, buat bulatan tersebut menjadi lonjong dan tusuk dengan tusuk sate serta tidak lupa menambahkan keju didalamnya.
c)
Siapkan wajan di atas kompor, panaskan air secukupnya. Tuang sedikit minyak goreng di air tersebut.. Masukkan adonan yang sudah ditusuk sate ke dalam air. Rebus hingga adonan matang dan mulai mengambang, tiriskan.
d)
Oleskan
adonan telur pada seluruh permukaan
sempol yang sudah direbus tadi. Setelah itu, masukkan dalam tepung dan goreng dalam minyak panas. Tiriskan saat
warnanya sudah kecoklatan.
4.4 Pelaksanaan Program
Dalam
melakukan kegiatan pelaksanaan program kami melakukan pembuatan media sosial
seperti facebook sebagai sosial media marketing. Adapun kegiatan dalam pelaksanaan program ini adalah:
Hari
|
Kegiatan
|
1
|
Survei lapangan
|
2
|
Memilih UMKM yang ada akan
dikembangkan
|
3
|
Memberi tahu UMKM maksud dari
tujian kami
|
4
|
Analisis SWOT
|
5
|
Mencari ide pengembangan produk
|
6
|
Kesepakatan ide produk yang
akan dikembangkan pada setiap kelompok
|
7
|
Koordinasi pengembangan produk
kepada pelaku UMKM
|
8
|
Sosialisasi pengembangan produk
kepada pelaku UMKM
|
9
|
Mencari ide mempertahankan
pelanggan
|
10
|
Perencanaan logo baru
|
11
|
Menciptakan logo baru
|
12
|
Perencanaan kemasan produk baru
dan brosur
|
13
|
Sosialisasi logo dan kemasan
baru
|
14
|
Melihat cara pembuatan sempolan
|
15
|
Survei harga pasar
|
16
|
Membeli bahan baku produk
|
17
|
Mencetak logo baru
|
18
|
Menciptakan kemasan prouk baru
|
19
|
Membuat produk baru yang sudah
dikembangkan
|
20
|
Perencanaan harga
|
21
|
Membuat sosial media marketing
|
22
|
Mengupload brosur pada sosial
media marketing
|
23
|
Membuat produk baru lagi dan
survei pasar/tester pada pelanggan
|
24
|
Mencatatan apa saja yang kurang
dari produk UKM pak Asep
|
25
|
Merespon pelanggan disosial
media marketing
|
26
|
Memberi tahu pelanggan alamat
sempolan UKM pak Asep
|
27
|
Promosi
|
28
|
Promosi
|
29
|
Menyiapkan produk da kemasan
yang akan dijual
|
30
|
Memasarkan produk
|
4.5 Evaluasi
Program
Dari survey lapangan kami melakukan analisi
SWOT terhadap UKM milik Pak
Asep masih banyak kelemahan yang kami temukan
dan kelemahan menjadi yang terbanyak jumlahnya dibandingkan yang lain
setelah itu kami melakukan koordinasi
dengan maksud tujuan kami dan menukar pengetahuan, koordinasi ini
disambut baik dan tidak ada kendala, pada saat sosialisasi, sosialisasi ini
juga berjalan baik dengan meberikan desain kemasan, kemasan yang akan digunakan
bersama pemilik UKM
program ini tidak kami putuskan sepihak semua dengan kesepakatan bersama dengan
pemilik UKM.
Pada saat melakukan pelaksanaan program
survey lapangan kami yaitu pada UKM
sekitar kampus dari survei ini kami menemukan banyak UKM yang tidak mengembangkan produknya,
tahap kedua dari pelaksanaan program yaitu memilih UMKM yang akan dikembangkan
dari tahap ini ada sedikit kesulitan yaitu beberapa UKM yang kami
kunjungi/survey tidak berkenan untuk melakukan pengembangan sehingga memakan
lam proses pemilihan ini.
Tahap ketiga yaitu Analisis SWOT pada UKM yang kami pilih sebagaimana yang
sudah diceritakan sebelumnya bahwa kami menemukan banyak kelemahan dari UKM,
tahap keempat yaitu mencari ide pengembangan produk tahap mencari ide
pengembangan produk ini kami turut sertakan konsumen yang berada dilingkungan
sekitar tahap ketiga ini berjalan baik sebagaimana mestinya.
Hingga tahap terakhir pelaksanaan
program ini berjalan dengan baik hanya saja ada kendala saat melakukan survey
pasar karena kami melakukan survey pasar pada saat menjelang ramadhan beberapa
bahan baku mengalami kenaikan harga. Saran kami agar UKM Sempolan ayam abadi
ini terus melakukan inovasi baru untuk mempertahankan pelanggan dan terus
mengembangkan produknya.
4.6 Target
Luaran
Hisrics
(2001) menjelaskan lagi bahwa kewirausahaan (ceatrepreneurship) adalah Proses penciptaan sesuatu yang baru
pada nilai menggunakan waktu dan upaya yang diperlukan, menanggung risiko
keuangan, fisik, serta risiko sosial yang mengiringi, menerima moneter yang
dihasikan, serta kepuasan dan kebebas- an pribadi.
Deinisi kewirausahaan menekankan empat
as- pek dasar menjadi seorang pengusaha:
1) Melibatkan proses penciptaan dan
menciptakan suatu nilai baru
2) Menuntut sejumlah waktu dan upaya
yang dibutuh- kan
3) Melibatkan seseorang menjadi
pengusaha, penghargaan yang paling penting adalah kebebasan, lalu kepuasan
pribadi,
4) Pengusaha akan merespon dan
menciptakan perubahan melalui tindakan. Tinda- kan kewirausahaan menyatu pada
perilaku sebagai bentuk tanggapan atas keputusan yang didasarkan pa-da
pertimbangan ketidak pastian mengenai peluang untuk mendapatkan keuntungan.
Dengan adanya kegiatan pengolahan Daging
Cincang menjadi Sempolan diharapkan
dapat memberikan dampak positif terhadap keadaan ekonomi dan sosial masyarakat.
Berdirinya industri pembuatan Sempolan Ayam
secara langsung dapat meningkatkan pendapatan masyarakat dan membuka
kesempatan berusaha bagi masyarakat. Industri pengolahan Sempolan Ayam ini diharapkan dapat menjadi pemicu berdirinya
industri olahanDaging Ayam lainnya. Dengan demikian dapat menumbuhkan kegiatan
ekonomi masyarakat dan akan berdampak positif pada peningkatan kegiatan ekonomi
masyarakat dan pembukaan lapangan pekerjaan. Adapun yang diharapkan dari
kegiatan ini ad alah:
1. Mengembangkan
UKM sekitar kampus Universitas Singaperbangsa Karawang.
2. Dapat
mengimplementasikan ilmu yang kami dapat untuk pengabdian masyarakat.
3. Menyadarkan
pentingnya pengembangan produk.
4. Memberikan
dorongan kepada UKM untuk terus berkembang.
BAB
V
KESIMPULAN
DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan
hasil penelitian dan pengembangan ini dapat disimpulkan bahwa:
1. Penelitian dan pengembangan ini menghasilkan
produk berupa:
1)
Sempolan
Keju Original
dengan menambahkan keju sebagai
isian dari sempolan dan saus original
2)
Sempolan Keju Saus Mayones
dengan menambahkan saus mayones
pada produk tersebut sebagai inovasi baru
2. Tujuaan
pengembangan produk
1) Mempertahankan
pangsa pasar
2) mengembangkan
produk agar dapat bersaing
3) untuk
memenuhi kebutuhan konsumen.
3. Kelemahan
dari UKM Sempol Ayam abadi
1)
Desain tempat sangatlah kurang menarik.
2)
Kapasitas tempat
kurang memadai.
3)
Pelayanannya kurang
begitu cepat
4)
Tidak
adanya logo sebagai pembeda
5)
Tidak
ada sosial media sebagai media promosi
6)
Tidak
tahan lama
7)
Produknya
mudah ditiru.
8)
Modal yang terbatas
5.2 Saran
Berdasarkan penelitian diatas, penulis
dapat memberikan saran kepada UKM Sempol Ayam Abadi milik pak Asep:
1.
Meningkatkan kualitas produk sebagai strategi
mempertahankan.
2.
Memberikan pelayanan terbaik untuk pelanggan.
3.
Terus melakukan inovasi baru pada produk
agar konsumen tidak jenuh dan pindah pada produk pesaing.
4.
Memperhatikan riset pasar agar
pelaksanaan pengembangan produk berjalan dengan lancar dan sesuai apa yang diharapkan
oleh konsumen.
5.
Menerima masukkan dari konsumen, karena
dengan menerima masukkan dari konsumen akan mengetahui apa yang diinginkan
konsumen tentang pangsa pasar yang ada.